Design Sprint

Apa itu Design Sprint?

Design Sprint adalah sebuah metodologi yang dikembangkan oleh Google yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah melalui proses desain, prototype, dan testing pada user. Design Sprints dianggap mampu menyelaraskan visi, mendefinisikan tujuan dan hasil yang diharapkan bersama. Utamanya, Design Sprints adalah suatu proses untuk mengembangkan hipotesis, prototype dan ide, mengujinya dengan cepat di lingkungan yang senyata mungkin.

Lebih lanjut soal Design Sprint bisa dibaca pada buku ‘Sprint: How to Solve Big Problems and Test New Ideas in Just Five Days’ by Jake Knapp. Jake Knapp & John Zeratsky merekomendasikan daftar periksa sederhana yang dapat dilakukan tim dalam 5 hari Sprint. Namun meskipun demikian harus diingat kembali bahwa Design Sprint bersifat fleksibel terhadap berbagai model, metodologi dan pendekatan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran sejelas mungkin tentang hasil yang diharapkan.

Design Sprint Metodologi

/me·to·do·lo·gi/ 

Metodologi adalah ilmu-ilmu/cara yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji. Metodologi tersusun dari cara-cara yang terstruktur untuk memperoleh ilmu.

https://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi

Ada 6 tahap (fase) dalam Design Sprint yaitu:

  1. Pemahaman (Understand)
  2. Pendefinisian (Define)
  3. Sketsa (Sketch)
  4. Pengambilan keputusan (Decide)
  5. Prototype
  6. Validasi (Validate)

Sebenarnya sangat direkomendasikan untuk memasukkan semua tahap/fase yang ada pada design sprint, namun ada kondisi-kondisi tertentu yang mau tidak mau membuat kita harus “mempersingkat” tahapan tersebut. Namun yang terutama adalah kita memilih metode yang terbaik untuk mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan waktu yang kita siapkan untuk Sprint.

Dalam setiap tahap Sprint, terdapat berbagai macam teknik yang dapat digunakan. Teknik ini tidak bersifat mutlak dan terus berkembang. Jadi, pilihlah yang paling sesuai dengan tujuan/goal yang ingin diraih.


Tahap Pemahaman (Understand)

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada tahap pemahaman (Understand phase), yaitu:

  1. How Might We
  2. How Might We (HMW) Sharing and Affinity Mapping
  3. HMW Voting
  4. User Journey Mapping
  5. Experience Mapping
  6. User Interviews
  7. Emphaty Building Exercise
  8. Abstraction Laddering
  9. Affinity Clustering
  10. Rose, Thorn, Bud
  11. Importance/Difficulty Matrix
  12. Round Robin
  13. Visualize the Vote
  14. Job Stories
  15. Ligthning Talks
  16. The Iceberg Canvas
  17. Integrated Data Thinking
  18. Business Question to Human Question

Tahap Pendefinisian (Define)

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada Tahap Pendefinisian (Define phase), yaitu:

  1. Success Metrics & Signals
  2. Design Principles
  3. The Golden Path
  4. Future Press Release
  5. Pick a Target
  6. Personality Sliders
  7. Business Model Canvas
  8. Assumptions Mapping
  9. Insight, Questions, Ideas (IQI)
  10. Consider Everything at Once

Tahap Sketsa (Sketch)

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada Tahap Sketsa (Sketch phase), yaitu:

  1. The Warm Up: Comparable Problem
  2. Boot Up Note Taking
  3. Crazy 8’s
  4. Crazy 8’s Sharing and Voting
  5. Solution Sketch

Tahap Pengambilan Keputusan (Decide)

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada Tahap Pengambilan Keputusan (Decide phase), yaitu:

  1. Present Solution Sketches
  2. Assumptions and Sprint Questions
  3. Dot Vote
  4. Silent Review & Vote
  5. Decision Matrix
  6. Heatmap Voting
  7. Note and Vote
  8. Rumble or All-In-One
  9. Action Planning

Tahap Prototype (Prototype)

Hal-hal yang dapat dilakukan pada Tahap Prototype, yaitu:

  1. Storyboard
  2. Assign Tasks
  3. Prototyping Tools
  4. Tips for Prototype Stage
  5. Create a Kanban Board
  6. Narrate the Storyboard
  7. Instant Collaboration Using Mural or Google Docs
  8. Prototyping with Version Control
  9. Prototype Playback
  10. Why, How, Prototype, Iterate (WHPI)

Tahap Validasi (Validate)

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan pada Tahap Validasi (Validation phase), yaitu:

  1. Usability Study
  2. Cognitive Walkthroughs
  3. Stakeholder Review
  4. Technical Review
  5. Sprint Conclusion: Recap and Next Steps
  6. Recruit Interview Subjects
  7. Plan the Interview
  8. Master the Interview
  9. Conduct the 5 Act Interview
  10. Score the Interview

Share on:

with love,

vriske rusniko | @vriskerusniko |vriske@windowslive.com

Thank you for all the readers! If you like the content and want to support, you can donate via Ko-fi (Global) or Trakteer (Indonesia)

Postingan sebelumnya

Postingan selanjutnya

Tinggalkan komentar

Home
Journal
Design
Others
Search