Prinsip-Prinsip Desain

Prinsip-prinsip desain sebenarnya penting diketahui oleh siapapun yang memiliki pekerjaan yang bersinggungan dengan desain. Kenapa? Dengan memahami prinsip desain, kita memiliki semacam “kosakata” dasar yang dapat digunakan untuk membahas desain sehingga membantu desainer untuk menghasilkan desain yang diharapkan.

Oh iya, jangan terbalik antara prinsip-prinsip desain dengan elemen-elemen desain ya. Untuk penjelasan mengenai elemen-elemen desain bisa diakses pada tautan ini.

Ok, lanjut. Apa saja prinsip-prinsip desain itu?

Keseimbangan (Balance)

Seimbang berarti tidak “berat” sebelah. Dalam desain, keseimbangan terjadi ketika objek visual didistribusikan sedemikian rupa sehingga nyaman dipandang keseluruhan. Dalam desain, keseimbangan dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

Keseimbangan Simetris

keseimbangan simetris

Keseimbangan simetris adalah ketika elemen-elemen desain di satu sisi sama dengan elemen-elemen di sisi lainnya. Keseimbangan ini membagi rata “berat”nya baik dari sisi atas-bawah atau kiri-kanan.

Gambar di kiri:
Contoh keseimbangan simetris dalam advertising.

Keseimbangan Asimetris

Keseimbangan Asimetris
Contoh keseimbangan asimetris

Berbeda dengan keseimbangan simetris dimana distribusi berat dilakukan dengan membagi rata elemen. Keseimbangan asimetris tidak sama antara sisi kanan, kiri, atas, bawah namun tetap terasa seimbang. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang larena permainan kontras, warna, dsb.

Gambar di kiri :
Contoh keseimbangan asimetris

Keseimbangan Radial

Dalam keseimbangan radial, elemen-elemen desain disusun melingkar seolah-olah memiliki pusat. Biasanya desain -desain mandala memiliki keseimbangan radial.

Gambar di kiri:
Contoh penggunaan keseimbangan radial pada logo

Penekanan (Emphasis) / Focal Point

kontras

Saya sendiri lebih suka menyebut penekanan ini sebagai focal point. Sebenarnya masih ada kata-kata lain yang menurut saya sama saja seperti : Center of Interest, Eye Catcher, dlsb. Tapi saya pribadi lebih suka menyebutnya sebagai focal point. Penekanan (Emphasis) atau focal point adalah bagian yang dibuat menonjol untuk menarik perhatian yang melihat. Dapat dilakukan dengan memberikan kontras baik bentuk, warna, tekstur, dlsb.

Gambar di kiri:
Contoh penggunaan kontras warna untuk menekankan bahwasnnya BMW lebih cepat daripada superhero The Flash.

Pergerakan (Movement)

alur desain

Pergerakan dalam desain adalah suatu prinsip dimana desain yang dihasilkan memiliki suatu alur ketika dilihat.

Gambar di kiri: Contoh desain dimana kita dapat melihat ‘alur’ pergerakan objek desain yang seolah-olah menjauh dan bergelombang

Pattern, Repetition & Rythm

Pattern adalah elemen-elemen yang dibentuk dan diulang dalam suatu susunan yang teratur dan sama.
Repetition adalah pengulangan yang terjadi namun dalam interval tertentu.
Rythm adalah kombinasi dari unsur-unsur yang diulang yang mengalami variasi namun masih sinergis.

Proporsi (Proportion)

Proporsi masih ada hubungannya dengan keseimbangan yang telah saya paparkan sebelumnya. Proporsi meliputi perbandingan skala antara satu elemen dengan elemen lainnya sehingga hasil akhirnya tidak aneh. Contohnya ialah perbandingan kepala dan badan. Pada gambar kartun biasanya skala proporsi kepala terhadap badan lebih besar daripada keadaan normal untuk menekankan penonton pada ekspresi wajah tokoh kartun.

Variasi (Variety)

Hand Lettering with many fonts
Lettering work by Drew Ellis

Variasi dalam desain meliputi penggunaan berbagai elemen visual untuk menghasilkan suatu karya yang kompleks. Memang ada kecenderungan orang-orang memperoleh minat/ketertarikan terhadap sesuatu yang dianggap rumit. Contoh yang sering kita lihat adalah pengguna beberapa font yang dikonsep secara sengaja dalam suatu poster.

Sumber gambar : Lettering work by Drew Ellis

Kesatuan (Unity)

Prinsip unity dalam desain merupakan harmoni antara semua elemen sehingga menciptakan suatu perasaan yang lengkap dan memiliki makna. Agak sulit dideskripsikan tapi dapat kita rasakan jika ada sesuatu yang kurang atau bahkan berlebihan (too much) ketika kita meihat desain tersebut.

Untuk konsep tentang kesatuan ini mungkin akan lebih komprehensif jika dikaitkan dengan Teori Gestalt.

Share on:

with love,

vriske rusniko | @vriskerusniko |vriske@windowslive.com

Thank you for all the readers! If you like the content and want to support, you can donate via Ko-fi (Global) or Trakteer (Indonesia)

Postingan sebelumnya

Postingan selanjutnya

Teori Gestalt

4 pemikiran pada “Prinsip-Prinsip Desain”

  1. Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah rencana, proposal, atau berbentuk benda nyata.

    Balas

Tinggalkan komentar

Home
Journal
Design
Others
Search