Journal

Memindahkan Aktivitas Digital ke Website Pribadi


Sesuai judulnya, saya sedang membiasakan untuk lebih aktif di website pribadi daripada media sosial mainstream yang kerap kita gunakan. Bukan berarti menghilang alias ga pakai lagi ya, tapi lebih kepada mengubah fokus. Dari yang biasanya lebih sering buka Instagram, jadi lebih sering membuka website pribadi ini.

Mulai dari Penasaran

Mungkin tulisan ini akan sedikit nyambung dengan tulisan saya yang ini tentang mengapa kita ngeblog. Kalau tulisan tersebut lebih banyak membahas aspek-aspek duniawi, maka pada tulisan kali ini saya ingin menyampaikan tulisan lebih kepada kepuasan pribadi setelah memiliki website sendiri.

Saat pertama kali kita membeli hosting dan domain, tentu kita akan merasa excited dan membatin bahwa berhubung udah bayar, maka ngeblognya harus lebih rajin dong. Memang sih awalnya ada pemikiran seperti itu, namun saya menyadari bahwa saya bukan tipe yang melankolis dengan suatu kepemilikan “barang”. Saya membeli hosting dan domain lebih kepada ingin mengetahui : sejauh apa perbedaan wordpress “gratisan” dengan wordpress “berbayar”? Tentu kita bisa membaca ulasannya di internet, namun kalau tidak mencoba sendiri tentu tidak bisa kita rasakan “sejauh” apanya. Apakah tidak terlalu jauh, jauh, sangat jauh? Karena seperti halnya manusia, kadang jauh dekat itu relatif.

Lupa mengukur jarak

Jadi, apakah antara WordPress gratis dan wordpress berbayar perbedaannya cukup jauh? Jujur saja, ketika saya mengetik ini saya sudah tidak ingat gimana rasanya pakai wp gratisan hahaha. Yang jelas sudah terlalu nyaman pakai yang berbayar ini sampai rasanya ga kepikiran buat kembali ke versi gratisannya.

Kembali ke pertanyaan tadi. Kalau tanya pendapat saya, saya pikir cukup jauh ya. Tapi tentu saja kembali ke penggunaannya untuk apa. WordPress gratisan memiliki keterbatasan-keterbatasan karena kita hanya bisa menggunakan fitur-fitur yang tersedia saja. Kalau hanya untuk tulis-menulis saja, saya rasa wp gratisan mungkin cukup mengakomodir kebutuhan tersebut. Namun, buat saya yang orang visual dan notabene punya ketertarikan pada industri GUI (Graphic User Interface), yang bisa dilakukan oleh wp berbayar sungguh amazing!

Website Pribadi : Dari Niche ke Gado-Gado

Sebagai Jack of All Trades, Master of Design (disingkat jadi Jack of All Trades, M.Ds) , web saya yang tadinya berfokus soal perdesainan lambat-laun berubah menjadi website gado-gado yang intinya berpusat pada aku, aku , dan hanya aku. Me, Myself and I love You.

Saya mulai menulis topik-topik di luar desain, misalnya topik-topik review buku hampir lebih banyak daripada topik desain. Juga mulai bermunculan postingan-postingan walkthrough game, karena emang saya dari dulu suka nyatet walkthrough game gitu entah buat apa… Trus yang paling absurd dan mungkin agak ga nyambung adalah topik seputar skin care & kosmetik mengingat jujur saja saya ga merasa terlalu interest soal make-up dan kecantikan, tapi lebih kepada isu lingkungan & kesehatan. Jadi postingan terkait kosmetik/skin care gitu ya akan lebih kepada cek-ricek komposisi bahan dan keamanannya untuk kulit kita.

Jika mengacu pada strategi SEO dan semacamnya yang menyarankan untuk berfokus di satu niche, maka satu niche itu adalah : saya sendiri.

Wekekekekekek~

Ya, pada akhirnya saya ga mau dibatasi oleh hal-hal tertentu di website saya sendiri. Kalau nantinya tiba-tiba website ini berubah menjadi suatu website niche tertentu, misalnya website seputar design, dan postingan-postingan yang tidak terkait desain “lenyap” entah kemana, berarti ya moodnya aja lagi pengen niche. Memang rebel saya tuh ya. Makanya butuh ruang untuk menyalurkan minat yang lumayan banyak dan pindah-pindah ini. Huft!

Semoga tetap bisa dinikmati

Akhir kata, saya harap pada akhirnya banyak orang yang bisa menikmati website ini selain saya. Jika banyak menemukan kesalahan di website ini harap dimaklumi karena yang ngurus website ini one woman army, alias saya sendiri. Oh, kadang-kadang dibantu oleh customer service Niagahoster sih yang sangat supportive kalau ada masalah teknis.

Share on:

with love,

vriske rusniko | @vriskerusniko |vriske@windowslive.com

Thank you for all the readers! If you like the content and want to support, you can donate via Ko-fi (Global) or Trakteer (Indonesia)

Satu pemikiran pada “Memindahkan Aktivitas Digital ke Website Pribadi”

  1. Kadang suka bertanya-tanya dalam hati sebaiknya blog itu yang niche nya jelas atau yang gado-gado. Lalu tiba-tiba hatiku berkata, blog blogku sendiri mau aku isi apa ya suka-suka aku sendiri. Akhirnya jadilah blog gado-gado. Hehehe.

    Balas

Tinggalkan komentar

Home
Journal
Design
Others
Search